“Ya inginnya segera ada solusi biar sekolah bisa nyaman. Kan khawatir juga, sekolah tidak maksimal kalau kondisinya kayak gini,” ucap Ade (24), salah seorang orang tua murid, Rabu 7 Agustu 2019.
Hal senada diungkapkan Luis (25), orang tua murid lainnya yang berharap sekolah dapat segera menambah ruang kelas. Luis mengaku menyekolahkan anaknya di SDN 02 Sukadami karena berdekatan dengan rumahnya.
“Di daerah sini enggak ada lagi sekolah, cuma ini, jadi ya sekolah di sini. Pendidikannya bagus, karena sudah dari dulu, kakak-kakanya juga sekolah di sini. Tapi ya ini kelasnya harusnya ditambah. Kasihan kalau belajarnya di luar mah,” kata dia.
Berdasarkan pantauan,SDN 02 Sukadami berada di pinggir Jalan Cikarang-Cibarusah. Sekolah tersebut sebenarnya berdiri di atas tanah seluas 1.000 meter persegi. Hanya saja, sekolah hanya memiliki empat ruang kelas yang digunakan oleh 300 murid.
Kondisi ini membuat sekolah dibagi dua sif, pagi dan siang. Kelas I, II, IV dan VI masuk pada pagi hari, sekitar pukul 8.30. Sedangkan sisanya, kelas III dan V masuk siang dengan menggunakan ruang kelas yang dipakai para adik kelasnya
Kemudian ruangan lainnya digunakan sebagai ruang guru yang bersatu dengan ruang kepala sekolah. Terdapat perpustakaan namun kondisinya seadanya.
Harus segera direlokasi
Kepala SDN 02 Sukadami, Tina, mengaku kondisi ini sudah terjadi sejak lama. Dalam beberapa tahun terakhir pun, kurangnya jumlah ruangan telah disampaikan pada pihak Kecamatan Cikarang Selatan maupun Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi. Namun, pembangunan tak kunjung dilakukan.
“Karena memang kondisinya sudah seperti ini. Jika disebut layak,tentu masih perlu peningkatan,” ucap dia.
Diungkapkan Tina, berdasarkan informasi yang didapat, sekolah rupanya tidak bisa direnovasi. Alasannya karena akan dilakukan pelebaran Jalan Cikarang-Cibarusah. Kemudian, sebagian lahan sekolah bakal dibebaskan. Untuk itu, bakal dibangun unit sekolah baru untuk menggantikan bangunan yang lama.
“Informasi yang saya terima katanya bakal dibangun tahun ini, di lokasi yang baru jadi sekolah akan direlokasi. Kami berharap pembangunan dilakukan tepat waktu jadi anak-anak bisa langsung bersekolah dengan fasilitas yang lebih baik,” ucap dia.
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kabupaten Bekasi, Muhammad Rozak mengatakan, pihaknya telah memantau langsung kondisi sekolah. Hasilnya, sekolah yang dibangun sejak 1977 itu harus segera direlokasi.
Selain fasilitas yang tidak memadai, lingkungan sekolah pun terbilang tidak aman bagi para murid karena berdampingan langsung dengan jalan raya.
“Hasil pantauan kami langsung, sekolah harus segera direlokasi karena untuk kenyamanan anak-anak. Karena dengan kondisi yang seadanya, digunakan oleh 300 murid jelas tidak ideal, apalagi ada kelas 6 yang jumlahnya sampai 60 murid,” ucap dia.
Rozak menyatakan, pihaknya bakal terus mendorong Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk memprioritaskan pembangunan SDN 02 Sukadami di lokasi yang baru.(PR)
“Ya inginnya segera ada solusi biar sekolah bisa nyaman. Kan khawatir juga, sekolah tidak maksimal kalau kondisinya kayak gini,” ucap Ade (24), salah seorang orang tua murid, Rabu 7 Agustu 2019.
Hal senada diungkapkan Luis (25), orang tua murid lainnya yang berharap sekolah dapat segera menambah ruang kelas. Luis mengaku menyekolahkan anaknya di SDN 02 Sukadami karena berdekatan dengan rumahnya.
“Di daerah sini enggak ada lagi sekolah, cuma ini, jadi ya sekolah di sini. Pendidikannya bagus, karena sudah dari dulu, kakak-kakanya juga sekolah di sini. Tapi ya ini kelasnya harusnya ditambah. Kasihan kalau belajarnya di luar mah,” kata dia.
Berdasarkan pantauan,SDN 02 Sukadami berada di pinggir Jalan Cikarang-Cibarusah. Sekolah tersebut sebenarnya berdiri di atas tanah seluas 1.000 meter persegi. Hanya saja, sekolah hanya memiliki empat ruang kelas yang digunakan oleh 300 murid.
Kondisi ini membuat sekolah dibagi dua sif, pagi dan siang. Kelas I, II, IV dan VI masuk pada pagi hari, sekitar pukul 8.30. Sedangkan sisanya, kelas III dan V masuk siang dengan menggunakan ruang kelas yang dipakai para adik kelasnya
Kemudian ruangan lainnya digunakan sebagai ruang guru yang bersatu dengan ruang kepala sekolah. Terdapat perpustakaan namun kondisinya seadanya.
Harus segera direlokasi
Kepala SDN 02 Sukadami, Tina, mengaku kondisi ini sudah terjadi sejak lama. Dalam beberapa tahun terakhir pun, kurangnya jumlah ruangan telah disampaikan pada pihak Kecamatan Cikarang Selatan maupun Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi. Namun, pembangunan tak kunjung dilakukan.
“Karena memang kondisinya sudah seperti ini. Jika disebut layak,tentu masih perlu peningkatan,” ucap dia.
Diungkapkan Tina, berdasarkan informasi yang didapat, sekolah rupanya tidak bisa direnovasi. Alasannya karena akan dilakukan pelebaran Jalan Cikarang-Cibarusah. Kemudian, sebagian lahan sekolah bakal dibebaskan. Untuk itu, bakal dibangun unit sekolah baru untuk menggantikan bangunan yang lama.
“Informasi yang saya terima katanya bakal dibangun tahun ini, di lokasi yang baru jadi sekolah akan direlokasi. Kami berharap pembangunan dilakukan tepat waktu jadi anak-anak bisa langsung bersekolah dengan fasilitas yang lebih baik,” ucap dia.
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kabupaten Bekasi, Muhammad Rozak mengatakan, pihaknya telah memantau langsung kondisi sekolah. Hasilnya, sekolah yang dibangun sejak 1977 itu harus segera direlokasi.
Selain fasilitas yang tidak memadai, lingkungan sekolah pun terbilang tidak aman bagi para murid karena berdampingan langsung dengan jalan raya.
“Hasil pantauan kami langsung, sekolah harus segera direlokasi karena untuk kenyamanan anak-anak. Karena dengan kondisi yang seadanya, digunakan oleh 300 murid jelas tidak ideal, apalagi ada kelas 6 yang jumlahnya sampai 60 murid,” ucap dia.
Rozak menyatakan, pihaknya bakal terus mendorong Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk memprioritaskan pembangunan SDN 02 Sukadami di lokasi yang baru.(PR)
No comments:
Post a Comment