Peta Bekasi Tempo Dulu |
Sejarahwan JJ Rizal mengatakan, Bekasi punya keterkaitan sejarah dan kultur yang kuat dengan Jakarta. Dia mengatakan, pada masa mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, Bekasi merupakan basis pertahanan Republik Indonesia.
"Secara historis memang Bekasi lebih kuat hubungannya dengan sejarah Jakarta. Dalam revolusi itu, jadi Ibu Kota itu wilayah republik yang diserahkan kepada sekutu itu basis pemerintahannya pindah ke Jogja tapi basis pergerakan revolusinya itu pindah ke Bekasi. Makanya ada Karawang-Bekasi itu wilayah pertahanan republik dan di situ banyak sekali tuh sejarah yang terkait langsung dengan Jakarta," kata JJ Rizal, Selasa (20/8/2019).
Dia menjelaskan, dari segi budaya, Bekasi memiliki kesamaan kultur dengan Jakarta, sama-sama berbudaya betawi.
Namun karena Bekasi kemudian masuk wilayah Jawa Barat, banyak pengaruh sunda yang masuk ke Bekasi.
"Anehnya masuk Jawa Barat, tapi secara geografi kultural dia itu betawi, bahasa yang digunakan itu bahasa betawi. Kan kasihan orang pelajaran muatan lokal orangnya berbahasa betawi tapi belajarnya bahasa sunda," ujar JJ Rizal.
Menurut dia,isu bergabungnya Bekasi ke Jakarta merupakan ide lama. Ide itu pernah dicanangkan Presiden Soekarno dengan konsep megapolitan yang meliputi Jabodetabek Bopunjur (Jakarta- Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi Bogor-Puncak-Cianjur).
Wacana penggabungan Bekasi dengan Jakarta muncul sebagai reaksi atas wacana pemebentukan provinsi Bogor Raya. Ide provinsi Bogor Raya muncul dari perbincangan Wali Kota Bogor Bima Arya dan Bupati Bogor Ade Yasin.
Ade Yasin berencana mengajak 10 kota dan kabupaten untuk turut bergabung dalam provinsi baru itu. Ke-10 wilayah itu yakni Kabupaten Bogor, Bogor Barat, Bogor Timur, Kota Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi, Cianjur, Depok, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi.
Namun Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menolak wacana itu. Rahmat Effendi mengatakan,Bekasi lebih dekat secara histroris, kultur, dan geografis dengan DKI Jakarta.
No comments:
Post a Comment